Inilah nama-nama menteri kabinet Indonesia Bersatu II, selain nama-nama menteri kabinet Indonesia jilid II lengkap disini juga akan saya cantumkan profil lengkap nama-nama menteri kabinet Indonesia Bersatu II. Daftar lengkap profil semua menteri dan pejabat negara dalam kabinet Indonesia Bersatu II ini untuk periode tahun 2009-2014 seperti yang telah diumumkan oleh Presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono pada Rabu (21/10) di Istana Negara, Jakarta.
Daftar nama-nama dan profil lengkap menteri kabinet Indonesia Bersatu II ini saya bagi menjadi beberapa bagian dan untuk artikel kali ini saya hanya mencantumkan 5 (lima) menteri kabinet Indonesia Bersatu II dan untuk sisanya bisa dilihat diartikel saya selanjutnya.
1. Menko Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) : Marsekal TNI Purn Djoko Suyanto
Lahir di Madiun, Jawa Timur, 2 Desember 1950 (umur 58 tahun), Djoko Suyanto pernah menjabat sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia dari 13 Februari 2006 sampai 28 Desember 2007 menggantikan Endriartono Sutarto. Dalam sejarah militer Indonesia, beliau adalah Panglima TNI pertama yang berasal dari kesatuan TNI-AU. Sebelumnya Djoko Suyanto menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Udara (TNI-AU) sejak 23 Februari 2005 hingga 13 Februari 2006.
Lulusan AKABRI (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ) dari Akademi Angkatan Udara pada tahun 1973, Djoko adalah penerbang pesawat tempur F-5 Tiger II yang berpangkalan di Pangkalan Udara TNI-AU Iswahyudi, Madiun.
Suyanto pernah mengikuti kursus di USAF Fighter Weapon Instructor School di Pangkalan Udara Nellis, Las Vegas, Nevada. Ia kemudian berturut-turut menjabat sebagai Komandan Skadron Udara 14, Komandan Lanud Iswahyudi, Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional, Komandan Komando Pendidikan TNI-AU, Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara, dan kemudian Kepala Staf TNI-AU sebelum akhirnya menjadi Panglima TNI.
2. Menko Perekonomian : Ir. M. Hatta Rajasa
Lahir di Palembang, 18 Desember 1953 (55 tahun), Hatta Rajasa telah menduduki posisi menteri hingga empat kali. Sebelumnya ia adalah Menteri Sekretaris Negara di Kabinet Indonesia Bersatu (tahun 2007-2009), Menteri Perhubungan Kabinet Indonesia Bersatu (tahun 2004-2007) dan Menteri Negara Riset dan Teknologi di Kabinet Gotong Royong pada masa pemerintahan Presiden kelima Megawati Soekarno Putri.
Masa jabatan Hatta Rajasa sebagai Menteri Perhubungan dihiasi dengan berbagai kecelakaan transportasi yang sangat menonjol, antara lain Mandala Airlines Penerbangan 91, Kecelakaan KM Digoel, Musibah KM Senopati Nusantara, Adam Air Penerbangan 574, dan Garuda Indonesia Penerbangan 200.
Ia adalah Insinyur Teknik Perminyakan angkatan 1973 dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan pernah menjalani pendidikan di Studi Pembangunan Institut Teknologi Bandung] (ITB) selama setahun, namun tidak dilanjutkan karena kiprah beliau di dunia politik serta sebagai Menristek pada saat itu.
Beberapa karir di dunia politik maupun professional yang pernah ia jalani antara lain :
2000-Sekarang: Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (DPP-PAN)
1999-2000: Ketua Fraksi Partai Reformasi DPR-RI.
1982-2000: Presiden Direktur Arthindo
1980-1983: Wakil Manager teknis PT. Meta Epsi
1977-1978: Teknisi Lapangan PT. Bina Patra Jaya
3. Menko Kesra (Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat) : Agung Laksono
H.R. Agung Laksono lahir di Semarang, Jawa Tengah, pada 23 Maret 1949 (umur 60 tahun) pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (Indonesia) untuk masa jabatan 2004-2009. Dalam Munas Partai Golkar pada tahun 2004, ia terpilih sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar.
Setelah menamatkan pendidikan dasar dan menengah, ia melanjutkan studi di Universitas Kristen Indonesia di Fakultas Kedokteran dan lulus pada tahun 1972. Periode 1983-1986, ia menjabat Ketua Umum BPP HIPMI dan Ketua Umum DPP AMPI (1984-1989). Periode 1990-1995, ia menjabat Sekretaris Jenderal PPK Kosgoro dan Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 (sejak tahun 2000).
Periode 1993-1998, ia menjabat Direktur Utama PT Cakrawala Andalas Televisi/anteve dan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga pada Kabinet Pembangunan VII (1998) dalam pemerintahan Presiden Suharto. Jabatan di kementerian olahraga berlanjut pada periode 1998-1999 meskipun nama kabinet diubah menjadi Kabinet Reformasi Pembangunan. Periode 1999-2004, ia tampil sebagai anggota DPR-RI. Ia kemudian menggantikan jabatan Akbar Tandjung sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat.
4. Menteri Sekretaris Negara : Sudi Silalahi
Letjen TNI (Purn.) Sudi Silalahi lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, 13 Juli 1949 (umur 60 tahun) adalah Sekretaris Kabinet dalam Kabinet Indonesia Bersatu pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono periode 2004-2009.
Silalahi lulus dari Akabri pada tahun 1972 dan mengakhiri karir militernya dengan pangkat Letnan Jenderal. Ia adalah sekretaris Bambang Susilo Yudhoyono saat Yudhoyono sedang menjabat sebagai Menko Polkam di bawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri.
Pada tahun 2005-2006 pernah tersandung kasus surat kattebelletje sehubungan dengan renovasi gedung KBRI di Seoul, Korea Selatan, namun kemudian kasus ini diredam ketika Sudi melaporkan anak buahnya, Aziz Ahmadi, sebagai orang yang dianggap telah memalsukan surat-surat tersebut. Dalam perkembangan selanjutnya, Aziz diberitakan pula telah mengaku menerima imbalan atas keluarnya surat tersebut.
5. Menteri Dalam Negeri : Gamawan Fauzi
Gamawan Fauzi, SH, MM lahir di Solok, Sumatera Barat, 9 November 1957 (umur 51 tahun) adalah Gubernur Sumatra Barat sejak 15 Agustus 2005. Ia adalah penerima Bung Hatta Award atas keberhasilannya memerangi korupsi pada saat menjadi bupati Solok (1995- 2000)
Setelah sempat sebagai sekretaris pribadi Gubernur Sumbar, secara mengejutkan dalam usia 36 tahun ia dipercaya sebagai Kepala Biro Humas Pemprov Sumbar. Dianggap mengejutkan karena pada era itu tak lazim, seorang staf dan pegawai negeri sipil (PNS) yang golongannya III C menjabat kepala biro yang biasanya posisi ini diisi pejabat bergolongan IV A atau III D senior.
Namun, baru satu setengah tahun sebagai kepala biro humas, pada 2 Agustus 1995 Gamawan Fauzi terpilih menjadi Bupati Solok. Komitmen dan konsistensinya dalam menegakkan aturan dan antikorupsi membuat ayah tiga putra-putri ini bisa mulus melewati eforia reformasi sehingga pada 20 Agustus 2000 secara demokratis terpilih kembali memangku jabatan Bupati Solok periode kedua (2000-2005).
Gamawan Fauzi adalah lulusan Fakultas Hukum Universitas Andalas Padang tahun 1982. Hanya menjadi Staf biasa di Kantor Direktorat Sosial Politik (Ditsospol) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat sebelum diangkat menjadi Sekretaris pribadi Gubernur Sumbar dan kemudian karirnya dibidang pemerintahan melesat hingga saat ini diangkat sebagai salah satu menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.
Daftar nama-nama dan profil lengkap menteri kabinet Indonesia Bersatu II ini saya bagi menjadi beberapa bagian dan untuk artikel kali ini saya hanya mencantumkan 5 (lima) menteri kabinet Indonesia Bersatu II dan untuk sisanya bisa dilihat diartikel saya selanjutnya.
1. Menko Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) : Marsekal TNI Purn Djoko Suyanto
Lahir di Madiun, Jawa Timur, 2 Desember 1950 (umur 58 tahun), Djoko Suyanto pernah menjabat sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia dari 13 Februari 2006 sampai 28 Desember 2007 menggantikan Endriartono Sutarto. Dalam sejarah militer Indonesia, beliau adalah Panglima TNI pertama yang berasal dari kesatuan TNI-AU. Sebelumnya Djoko Suyanto menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Udara (TNI-AU) sejak 23 Februari 2005 hingga 13 Februari 2006.
Lulusan AKABRI (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ) dari Akademi Angkatan Udara pada tahun 1973, Djoko adalah penerbang pesawat tempur F-5 Tiger II yang berpangkalan di Pangkalan Udara TNI-AU Iswahyudi, Madiun.
Suyanto pernah mengikuti kursus di USAF Fighter Weapon Instructor School di Pangkalan Udara Nellis, Las Vegas, Nevada. Ia kemudian berturut-turut menjabat sebagai Komandan Skadron Udara 14, Komandan Lanud Iswahyudi, Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional, Komandan Komando Pendidikan TNI-AU, Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara, dan kemudian Kepala Staf TNI-AU sebelum akhirnya menjadi Panglima TNI.
2. Menko Perekonomian : Ir. M. Hatta Rajasa
Lahir di Palembang, 18 Desember 1953 (55 tahun), Hatta Rajasa telah menduduki posisi menteri hingga empat kali. Sebelumnya ia adalah Menteri Sekretaris Negara di Kabinet Indonesia Bersatu (tahun 2007-2009), Menteri Perhubungan Kabinet Indonesia Bersatu (tahun 2004-2007) dan Menteri Negara Riset dan Teknologi di Kabinet Gotong Royong pada masa pemerintahan Presiden kelima Megawati Soekarno Putri.
Masa jabatan Hatta Rajasa sebagai Menteri Perhubungan dihiasi dengan berbagai kecelakaan transportasi yang sangat menonjol, antara lain Mandala Airlines Penerbangan 91, Kecelakaan KM Digoel, Musibah KM Senopati Nusantara, Adam Air Penerbangan 574, dan Garuda Indonesia Penerbangan 200.
Ia adalah Insinyur Teknik Perminyakan angkatan 1973 dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan pernah menjalani pendidikan di Studi Pembangunan Institut Teknologi Bandung] (ITB) selama setahun, namun tidak dilanjutkan karena kiprah beliau di dunia politik serta sebagai Menristek pada saat itu.
Beberapa karir di dunia politik maupun professional yang pernah ia jalani antara lain :
2000-Sekarang: Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (DPP-PAN)
1999-2000: Ketua Fraksi Partai Reformasi DPR-RI.
1982-2000: Presiden Direktur Arthindo
1980-1983: Wakil Manager teknis PT. Meta Epsi
1977-1978: Teknisi Lapangan PT. Bina Patra Jaya
3. Menko Kesra (Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat) : Agung Laksono
H.R. Agung Laksono lahir di Semarang, Jawa Tengah, pada 23 Maret 1949 (umur 60 tahun) pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (Indonesia) untuk masa jabatan 2004-2009. Dalam Munas Partai Golkar pada tahun 2004, ia terpilih sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar.
Setelah menamatkan pendidikan dasar dan menengah, ia melanjutkan studi di Universitas Kristen Indonesia di Fakultas Kedokteran dan lulus pada tahun 1972. Periode 1983-1986, ia menjabat Ketua Umum BPP HIPMI dan Ketua Umum DPP AMPI (1984-1989). Periode 1990-1995, ia menjabat Sekretaris Jenderal PPK Kosgoro dan Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 (sejak tahun 2000).
Periode 1993-1998, ia menjabat Direktur Utama PT Cakrawala Andalas Televisi/anteve dan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga pada Kabinet Pembangunan VII (1998) dalam pemerintahan Presiden Suharto. Jabatan di kementerian olahraga berlanjut pada periode 1998-1999 meskipun nama kabinet diubah menjadi Kabinet Reformasi Pembangunan. Periode 1999-2004, ia tampil sebagai anggota DPR-RI. Ia kemudian menggantikan jabatan Akbar Tandjung sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat.
4. Menteri Sekretaris Negara : Sudi Silalahi
Letjen TNI (Purn.) Sudi Silalahi lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, 13 Juli 1949 (umur 60 tahun) adalah Sekretaris Kabinet dalam Kabinet Indonesia Bersatu pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono periode 2004-2009.
Silalahi lulus dari Akabri pada tahun 1972 dan mengakhiri karir militernya dengan pangkat Letnan Jenderal. Ia adalah sekretaris Bambang Susilo Yudhoyono saat Yudhoyono sedang menjabat sebagai Menko Polkam di bawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri.
Pada tahun 2005-2006 pernah tersandung kasus surat kattebelletje sehubungan dengan renovasi gedung KBRI di Seoul, Korea Selatan, namun kemudian kasus ini diredam ketika Sudi melaporkan anak buahnya, Aziz Ahmadi, sebagai orang yang dianggap telah memalsukan surat-surat tersebut. Dalam perkembangan selanjutnya, Aziz diberitakan pula telah mengaku menerima imbalan atas keluarnya surat tersebut.
5. Menteri Dalam Negeri : Gamawan Fauzi
Gamawan Fauzi, SH, MM lahir di Solok, Sumatera Barat, 9 November 1957 (umur 51 tahun) adalah Gubernur Sumatra Barat sejak 15 Agustus 2005. Ia adalah penerima Bung Hatta Award atas keberhasilannya memerangi korupsi pada saat menjadi bupati Solok (1995- 2000)
Setelah sempat sebagai sekretaris pribadi Gubernur Sumbar, secara mengejutkan dalam usia 36 tahun ia dipercaya sebagai Kepala Biro Humas Pemprov Sumbar. Dianggap mengejutkan karena pada era itu tak lazim, seorang staf dan pegawai negeri sipil (PNS) yang golongannya III C menjabat kepala biro yang biasanya posisi ini diisi pejabat bergolongan IV A atau III D senior.
Namun, baru satu setengah tahun sebagai kepala biro humas, pada 2 Agustus 1995 Gamawan Fauzi terpilih menjadi Bupati Solok. Komitmen dan konsistensinya dalam menegakkan aturan dan antikorupsi membuat ayah tiga putra-putri ini bisa mulus melewati eforia reformasi sehingga pada 20 Agustus 2000 secara demokratis terpilih kembali memangku jabatan Bupati Solok periode kedua (2000-2005).
Gamawan Fauzi adalah lulusan Fakultas Hukum Universitas Andalas Padang tahun 1982. Hanya menjadi Staf biasa di Kantor Direktorat Sosial Politik (Ditsospol) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat sebelum diangkat menjadi Sekretaris pribadi Gubernur Sumbar dan kemudian karirnya dibidang pemerintahan melesat hingga saat ini diangkat sebagai salah satu menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.
0 comments:
Post a Comment